Pokok-pokok pandangan Al-Quran tentang anak yatim dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Berbuat baik kepada yatim adalah salah satu tanda orang yang benar imannya, yang takwa, dan orang-orang yang baik (alabrar).( QS. 2: 177 ) dan (QS. 76:8)
§ø©9 §É9ø9$# br& (#q9uqè? öNä3ydqã_ãr @t6Ï% É-Îô³yJø9$# É>ÌøóyJø9$#ur £`Å3»s9ur §É9ø9$# ô`tB z`tB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# Ïpx6Í´¯»n=yJø9$#ur É=»tGÅ3ø9$#ur z`¿ÍhÎ;¨Z9$#ur tA#uäur tA$yJø9$# 4n?tã ¾ÏmÎm6ãm Írs 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuø9$#ur tûüÅ3»|¡yJø9$#ur tûøó$#ur È@Î6¡¡9$# tû,Î#ͬ!$¡¡9$#ur Îûur ÅU$s%Ìh9$# uQ$s%r&ur no4qn=¢Á9$# tA#uäur no4q2¨9$# cqèùqßJø9$#ur öNÏdÏôgyèÎ/ #sÎ) (#rßyg»tã ( tûïÎÉ9»¢Á9$#ur Îû Ïä!$yù't7ø9$# Ïä!#§Ø9$#ur tûüÏnur Ĩù't7ø9$# 3 y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# (#qè%y|¹ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd tbqà)GßJø9$# ÇÊÐÐÈ
Al Baqoroh: 177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
tbqßJÏèôÜãur tP$yè©Ü9$# 4n?tã ¾ÏmÎm7ãm $YZÅ3ó¡ÏB $VJÏKtur #·År&ur ÇÑÈ
Al Insan: 8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
- Menyantuni yatim adalah kewajiban sosial setiap orang Islam, segera setelah ia mengetahui jalan yang baik dan jalan yang jelek dalam kehidupan. Membela yatim adalah salah satu usaha perjuangan Islam; (QS. 90:15)
$VJÏKt #s >pt/tø)tB ÇÊÎÈ
Al Balad: 15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
- Problema sosial timbul karena empat sebab: tidak memuliakan yatim, tidak memberi makan orang miskin, memakan warisan (kekayaan) alam dengan rakus, dan mencintai harta benda secara berlebihan. (Q.S 89:15-20)
$¨Br'sù ß`»|¡RM}$# #sÎ) $tB çm9n=tGö/$# ¼çm/u ¼çmtBtø.r'sù ¼çmyJ¨ètRur ãAqà)usù úÎn1u Ç`tBtø.r& ÇÊÎÈ !$¨Br&ur #sÎ) $tB çm9n=tGö/$# uys)sù Ïmøn=tã ¼çms%øÍ ãAqà)usù þÎn1u Ç`oY»ydr& ÇÊÏÈ xx. ( @t/ w tbqãBÌõ3è? zOÏKuø9$# ÇÊÐÈ wur cqÒ¯»ptrB 4n?tã ÏQ$yèsÛ ÈûüÅ3ó¡ÏJø9$# ÇÊÑÈ cqè=à2ù's?ur y^#uI9$# Wxò2r& $tJ©9 ÇÊÒÈ cq7ÏtéBur tA$yJø9$# ${7ãm $tJy_ ÇËÉÈ
Al Fajr:
15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata: "Tuhanku Telah memuliakanku".
16. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku"[1575].
17. Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim[1576],
18. Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
19. Dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil),
20. Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
[1575] Maksudnya: ialah Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. tetapi Sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.
[1576] yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya.
- Perhatian terhadap kepentingan anak yatim termasuk yang diajarkan Nabi Khidhir a.s. kepada Nabi Musa a.s.(QS. 18:82)
$¨Br&ur â#yÅgø:$# tb%s3sù Èû÷üyJ»n=äóÏ9 Èû÷üyJÏKt Îû ÏpuZÏyJø9$# c%x.ur ¼çmtFøtrB Ö\x. $yJßg©9 tb%x.ur $yJèdqç/r& $[sÎ=»|¹ y#ur'sù y7/u br& !$tóè=ö7t $yJèd£ä©r& %y`Ì÷tGó¡tur $yJèdu\x. ZpyJômu `ÏiB y7Îi/¢ 4 $tBur ¼çmçGù=yèsù ô`tã ÌøBr& 4 y7Ï9ºs ã@Írù's? $tB óOs9 ìÏÜó¡n@ Ïmøn=¨æ #Zö9|¹ ÇÑËÈ
Al Kahfi: 82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah Aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".
- Bila orang membagikan harta warisan, diperintahkan agar sebagian diberikan kepada kerabat, anak yatim, dan orang miskin yang tidak mempunyai hak waris.(QS.4:8)
#sÎ)ur u|Øym spyJó¡É)ø9$# (#qä9'ré& 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuø9$#ur ßûüÅ6»|¡yJø9$#ur Nèdqè%ãö$$sù çm÷YÏiB (#qä9qè%ur óOçlm; Zwöqs% $]ùrã÷è¨B ÇÑÈ
An Nisaa’: 8. Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat[270], anak yatim dan orang miskin, Maka berilah mereka dari harta itu [271] (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
[270] kerabat di sini maksudnya : kerabat yang tidak mempunyai hak warisan dari harta benda pusaka.
[271] pemberian sekedarnya itu tidak boleh lebih dari sepertiga harta warisan.
- Orang Islam disuruh berhati-hati dalam memelihara harta anak yatim, dengan tidak mencampurkannya dengan harta mereka sendiri." (QS. 4:2,10)
(#qè?#uäur #yJ»tFuø9$# öNæhs9ºuqøBr& ( wur (#qä9£t7oKs? y]Î7sø:$# É=Íh©Ü9$$Î/ ( wur (#þqè=ä.ù's? öNçlm;ºuqøBr& #n<Î) öNä3Ï9ºuqøBr& 4 ¼çm¯RÎ) tb%x. $\/qãm #ZÎ6x. ÇËÈ
4:2. Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.
¨bÎ) tûïÏ%©!$# tbqè=à2ù't tAºuqøBr& 4yJ»tGuø9$# $¸Jù=àß $yJ¯RÎ) tbqè=à2ù't Îû öNÎgÏRqäÜç/ #Y$tR ( cöqn=óÁuyur #ZÏèy ÇÊÉÈ
4: 10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
- Ketika para Sahabat salah mengerti dan memisahkan makanan anak yatim dari makanan mereka sendiri, Allah mengingatkan bahwa bukan itu maksudnya. Disuruh-Nya mereka mencari cara yang paling baik untuk mengurus harta anak yatim." (QS. 6:152)
wur (#qç/tø)s? tA$tB ÉOÏKuø9$# wÎ) ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4Ó®Lym x÷è=ö7t ¼çn£ä©r& ( (#qèù÷rr&ur @øx6ø9$# tb#uÏJø9$#ur ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( w ß#Ïk=s3çR $²¡øÿtR wÎ) $ygyèóãr ( #sÎ)ur óOçFù=è% (#qä9Ïôã$$sù öqs9ur tb%2 #s 4n1öè% ( ÏôgyèÎ/ur «!$# (#qèù÷rr& 4 öNà6Ï9ºs Nä38¢¹ur ¾ÏmÎ/ ÷/ä3ª=yès9 crã©.xs? ÇÊÎËÈ
Al An’am: 152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah[520]. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
[519] maksudnya mengatakan yang Sebenarnya meskipun merugikan kerabat sendiri.
[520] maksudnya penuhilah segala perintah-perintah-Nya.
- Memakan harta anak yatim termasuk dosa besar. (QS. 4:2, 10)
- Orang Islam dilarang memperlakukan anak yatim secara sewenang-wenang," (QS. 93:9)
$¨Br'sù zOÏKuø9$# xsù öygø)s? ÇÒÈ
Adh Dhuha: 9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
- dilarang menghardik. (QS. 107: 2) Ibnu Katsir mengartikan fala taqhar sebagai "janganlah engkau merendahkan dia, jangan membentak dia, jangan menghinakan dia, tetapi berbuat baiklah kepadanya dan sayangilah ( Tafsir ibnu Katsir, jilid 4, h.523). Surat al-Ma'un, ayat 2, menyebutkan bahwa orang yang menghardik anak yatim adalah pendusta agama.
Ï9ºxsù Ï%©!$# íßt zOÏKuø9$# ÇËÈ
Al Ma’uun: 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis Kritik dan Saran anda disini